Pada hari Rabu tanggal 9 Juni 2021 Pukul 09,30 s.d. 12.30 Wib sebagai tindaklanjut pelaksanaan Konsultasi Publik Pertama, Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui Dinas PUPR Kota Gunungsitoli Kembali melaksanakan Konsultasi Publik Kedua terkait revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Gunungsitoli Tahun 2011-2031. Acara dilaksanakan di Ruang rapat lantai II Kantor Walikota Gunungsitoli.
Acara dibuka Walikota Gunungsitoli Ir. Lakhomizaro Zebua didampingi Sekretatis Daerah Kota Gunungsitoli serta Forkopimda. Dalam arahannya Walikota menyampaikan bahwa Kota Gunungsitoli dalam upaya mewujudkan kota yang nyaman, maju dan berdaya saing, sedang giat berbenah dan melakukan berbagai penguatan diberbagai sektor, dimana salah satunya di sektor penataan ruang dan wilayah. Walikota berharap melalui Konsultasi Publik Kedua tersebut didapatkan saran dan masukan yang konstruktif sebagai bahan dalam penyempurnaan penyusunan materi teknis RTRW.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli, Kasdim- Kodim 0213 Nias, Staf Ahli, Asisten Sekda, Pimpinan OPD lingkup Pemko Gunungsitoli, Kepala Instansi Vertikal, Kepala Cabang, Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kota Gunungsitoli, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pendidikan, Ketua LSM, Awak media dan para Pengusaha. Pada kesempatan tersebut Kepala BPS Kota Gunungsitoli, Sabar A. Harianja menghadiri acara tersebut.
Narasumber pada Konsultasi Publik yang Kedua Kepala Dinas PUPR, Ampelius Nazara, ST dengan moderator yakni Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Gunungsitoli Ir. Nur Kemala Gulo. Dalam paparannya Kepala Dinas PUPR menyatakan bahwa beberapa isu-isu strategis yang melatarbelakangi revisi RTRW ini, yaitu: 1). kawasan hutan lindung 2). kawasan bergambut, 3).kawasan sempadan pantai, 4).penetapan Kawasan LP2B 5).kegiatan perlindungan, dan 6).pusat pelayanan kota. Isu-isu strategis yang berkembang saat ini diharapkan dapat disesuaikan pada revisi RTRW yang dilaksanakan, sehingga nantinya dapat mewujudkan program pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang secara konsisten serta mewujudkan terciptanya kepastian hukum dalam proses kegiatan usaha, sesuai rencana tata ruang serta mendorong peluang investasi yang lebih produktif.
Setelah selesai paparan, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang dipimpin moderator. Banyak masukan-masukan dari para pengusaha, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, serta penandatangan kesepakatan dari perwakilan peserta rapat.
Saohagolo, Yaahowu (SAH)
