Inflasi
merupakan indikator makro yang menggambarkan perkembangan harga barang dan jasa
yang dihitung setiap bulan. Ini menjadi indikakor penting sebagai rujukan bagi Pemerintah
Kota Gunungsitoli dan Kabupaten di Pulau Nias dalam mengendalikan naik/turunnya
harga-harga komoditas yang dikonsumsi oleh masyarakat kepulauan Nias. Sejak
Februari 2020, setiap hari kerja di awal bulan, Badan Pusat Statistik (BPS)
Kota Gunungsitoli merilis hasil Survei Harga Konsum (SHK) yang dikenal dengan
Inflasi Kota Gunungsitoli yang dituang dalam bentuk Berita Resmi Statistik
(BRS) dan dilaporkan secara rutin kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli. Pada
bulan Januari 2021, Kota Gunungsitoli mengalami Inflasi sebesar 1,08 persen.
Tertinggi di seluruh kota di Indonesia.
Senin,
8 Februari 2021, bertempat di ruang Rapat BPS Kota Gunungsitoli diadakan rapat/refreshing
petugas SHK 2021, pukul 09.00-12.30 WIB. Rapat dibuka langsung oleh Kepala BPS
Kota Gunungsitoli, Sabar Alberto Harianja, didampingi Koordinator Fungsi
Statistik Distribusi, Totona Buulolo. Rapat diikuti petugas lapangan, pengawas,
dan Koordinator Fungsi di lingkungan BPS Kota Gunungsitoli. Dalam arahannya,
ditekankan pentingnya kualitas data di lapangan. Perubahan harga yang terjadi di
pasar harus benar-benar terekam atau tercatat. Adanya pergantian petugas juga
mendapat perhatian khusus agar dapat cepat menyesuaikan diri dalam pekerjaan
lapangan. Tujuan rapat/refreshing ini adalah untuk memberikan arahan,
menjelaskan konsep, dan penekanan terhadap jadwal yang sudah ditetapkan. Rapat
berjalan dinamis, selain diskusi, petugas menyampaikan kendala dan pengalaman
selama di lapangan.
Saohagolo, Ya’ahowu.
(DH)